Fajar Nugraha
Kamis, 21 Juni 2012
08:58 wib
Kondisi di Desa Susiya saat ini (Foto: AFP)
SUSIYA - Sebuah desa di Palestina terancam
dengan keberadaan pemukim Israel. Perintah penghancuran yang dilakukan
pihak Israel, sepertinya sengaja ditujukkan untuk menghancurkan desa
tersebut.
Susiya seperti tidak dikenal oleh banyak
pihak, tetapi kini desa tersebut menjadi perhatian setelah pekan lalu Israel mengeluarkan perintah penghancuran. Warga desa Susiya saat ini terpaksa hidup tanpa listrik ataupun air, sementara tidak jauh dari desa itu, pemukim Israel hidup serba berkecukupan.
"Mereka (Israel) merubah kami menjadi seperti pengungsi di tanah kami sendiri," ungkap seorang warga Mohammed Nawaja, seperti dikutip Associated Press, Kamis (21/6/2012).
Desa Susiya adalah salah satu dari puluhan komunitas Palestina yang selama ini hampir tidak terdengar di sebelah selatan Tepi Barat. Desa ini terletak berdekatan dengan garis batas wilayah Israel.
Sekira 160 keluarga bermukim di gubuk, tenda atau bahkan gua-gua yang disemen demi memperkuat konstruksinya. Hal ini yang membuat Israel seperti seenaknya memperlakukan warga yang berada di desa tersebut.
Israel menilai bangunan-bangunan milik warga Palestina itu tidak memiliki lisensi. Warga mengatakan, Israel menolak untuk memberikan izin sebagai bagian dari rencana masuknya wilayah ini dalam bentuk negara Palestina merdeka.
Beberapa aktivis mengatakan, Pemerintah Israel telah mengeluarkan perintah penghancuran rumah milik warga selama beberapa tahun terakhir. Tetapi saat ini, seluru warga Susiya tengah diancam penghancuran besar-besaran dari pihak Israel.
Juru bicara pihak Pemerintah Israel Mayor Guy Inbar mengatakan, penghancuran ini dilakukan karena Palestina tidak bekerja sama. Sementara pengacara untuk warga Susiya menyebutkan, warga desa sama sekali tidak pernah diberikan pilihan untuk pindah. Mereka juga tidak diberikan kompensasi dari pengusiran ini.
Susiya seperti tidak dikenal oleh banyak
pihak, tetapi kini desa tersebut menjadi perhatian setelah pekan lalu Israel mengeluarkan perintah penghancuran. Warga desa Susiya saat ini terpaksa hidup tanpa listrik ataupun air, sementara tidak jauh dari desa itu, pemukim Israel hidup serba berkecukupan.
"Mereka (Israel) merubah kami menjadi seperti pengungsi di tanah kami sendiri," ungkap seorang warga Mohammed Nawaja, seperti dikutip Associated Press, Kamis (21/6/2012).
Desa Susiya adalah salah satu dari puluhan komunitas Palestina yang selama ini hampir tidak terdengar di sebelah selatan Tepi Barat. Desa ini terletak berdekatan dengan garis batas wilayah Israel.
Sekira 160 keluarga bermukim di gubuk, tenda atau bahkan gua-gua yang disemen demi memperkuat konstruksinya. Hal ini yang membuat Israel seperti seenaknya memperlakukan warga yang berada di desa tersebut.
Israel menilai bangunan-bangunan milik warga Palestina itu tidak memiliki lisensi. Warga mengatakan, Israel menolak untuk memberikan izin sebagai bagian dari rencana masuknya wilayah ini dalam bentuk negara Palestina merdeka.
Beberapa aktivis mengatakan, Pemerintah Israel telah mengeluarkan perintah penghancuran rumah milik warga selama beberapa tahun terakhir. Tetapi saat ini, seluru warga Susiya tengah diancam penghancuran besar-besaran dari pihak Israel.
Juru bicara pihak Pemerintah Israel Mayor Guy Inbar mengatakan, penghancuran ini dilakukan karena Palestina tidak bekerja sama. Sementara pengacara untuk warga Susiya menyebutkan, warga desa sama sekali tidak pernah diberikan pilihan untuk pindah. Mereka juga tidak diberikan kompensasi dari pengusiran ini.
Hingga saat ini belum jelas ujung dari masalah tersebut. Tetapi
proses penghancuran sepertinya makin terus terjadi dan warga Palestina
di Susiya pun terus terancam.
(faj)
0 komentar:
Posting Komentar
Kirim Saran
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.